Jumat

GLOSARIUM

Kata atau huruf (morfem) yang berfungsi mengubah makna kalimat atau menyatukan
kata, frase dan klausa yang satu dengan kata, frase, dan klausa yang lain.
‘adad al-dhamîr
Bilangan dalam pronomina, yaitu mufrad (tunggal), mutsannâ (dual) dan jama’
jamak)
Amr
Jenis kalimat yang maknanya memerintahkan pihak lain agar melakukan suatu
pekerjaan dengan memakai kata sarana perintah atau bentuk perintah. Konsep ini
sepadan dengan kalimat imperatif.
Anwa’ al-jumlah
Macam-macam kalimat, seperti kalimat nominal, kalimat verbal, kalimat bertanya,
kalimat melarang, kalimat do’a dan sebagainya.
Balâghah
Cabang ilmu linguistik Arab yang menelaah gaya bahasa dilihat dari strukturnya,
baik struktur lahir maupun batin, dan semantiknya. Konsep ini sepadan dengan istilah
stilistika dan elokuensi.
Dhammah
Penanda bunyi (u) yang dilambangkan dengan wawu kecil di atas huruf konsonan (ُ (
Dhamîr
Kata ganti nama (pronomina).
Dhamîr mutakallim
Persona I, dalam bahasa Arab terdiri dari َ أَ dan &ُ 1َ ْ .
Dhamîr mukhâthab
Persona II, dalam bahasa Arab terdiri dari َ , أَ ْ ِ , أَ ْ ُ َ F , أَ ْ ُ ْ F أَ ْ , dan &ُ َّ F . أَ ْ
Dhamîr ghâib
Persona III, dalam bahasa Arab terdiri dari ( , ھُ َ , ھِ َ , ھُ َ ھُ ْ , dan & . ھُ َّ
Fat-hah
Penanda bunyi (a) yang dilambangkan dengan garis miring kecil di atas huruf
konsonan ( (
Fi’il
Kategori kata yang menunjukkan pada perbuatan yang dibatasi oleh dimensi ruang
dan waktu melalui proses morfologis tertentu.
Fâ’il
Subfungsi pada kalimat verbal (jumlah fi’liyah) yang menyatakan orang atau sesuatu
yang melakukan suatu tindakan (fi’il), seperti kata ( نَُ
َ ْ )ُ ) pada ( نَُ
َ ْ ) ُ َ َ 8" َ .(وَ َ
Istilah ini berpadanan dengan subjek.
Ghâib
Segala sesuatu yang tidak terjangkau oleh panca indra, yang meliputi masa lampau,
masa kini dan masa mendatang. Kata itu juga digunakan sebagai salah satu dhamîr,
yaitu dhamîr ghâib (persona III)
Iltifât
gaya bahasa yang menggunakan perpindahan dalam menggunakan dhamîr
(pronomina) yang tiga (persona I, persona II, dan persona III) atau ‘adad dhamîr
(bilangan pada pronomina) yang dalam bahasa Arab terdiri dari tiga macam, yaitu
mufrad (tunggal), mutsannâ (dual) dan jamak (banyak/tiga ke atas).
Iltifât nau’
gaya bahasa yang menggunakan perpindahan dalam menggunakan mudzakkar dan
muannats. Istilah ini belum teruji dengan penelitian.

Iltifât ta’yin
gaya bahasa yang menggunakan perpindahan dalam menggunakan ma’rifat dan
nakirah. Istilah ini belum teruji dengan penelitian.
I’râb
Vokal pendek dan panjang yang dilambangkan dengan dhammah, fathah, kasrah,
huruf alif, huruf wawu, dan huruf ya’, yang menunjukkan posisi sebuah kata dalam
menjalankan fungsinya pada sebuah kalimat, sehingga tanda itu sangat menentukan
makna kata, frase, dan klausa pada sebuah kalimat.
Ism
Kategori kata yang merujuk pada nama, sifat, dan kata ganti, yang dapat menempati
fungsi subjek, predikat, pelengkap, dan aposisi. Ism dapat diperluas dengan
menambah partikel penanda jumlah, jenis, definitif, dan preposisi. Istilah ini
berpadanan dengan istilah nomina.
Istidlâl
Proses dalam pengambilan dalil
Istifhâmiyyah
Jenis kalimat yang mengungkapkan permintaan informasi tentang suatu hal kepada
orang lain dengan menggunakan kata sarana istifhâm. Konsep ini sepadan dengan
kalimat interogatif.
Jar majrûr
Frase preposisi yang menjelaskan kalimat inti. Pada (bahasa arab) preposisi (bahasa
arab) merupakan jar dan (bahasa arab) sebagai majrur.
Jumlah
Kumpulan dari satuan sintaktis yang memiliki hubungan prediktif sebagai kesatuan
yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Konsep ini berpadanan dengan istilah
kalimat.
Jumlah ismiyyah
(1) Klausa yang diawali oleh kata yang berkategori ism (nomina) dan berfungsi
sebagai mubtada’ (subjek), sedang khabar-nya (predikat) dapat berupa kata, frase,
maupun klausa.
(2) Pembagian kalimat dilihat dari kategori kata dan strukturnya.
Jumlah fi’liyyah
(1) Klausa yang diawali oleh kata yang berkategori fi’il (verba) dan berfungsi sebagai
predikat, sedang fâ’il-nya (subjek) dapat berupa kata, frase, maupun klausa.
(2) Pembagian kalimat dilihat dari kategori dan strukturnya.
Kasrah
Penanda bunyi (i) yang dilambangkan dengan garis miring kecil di bawah huruf
konsonan (ِ (
Khabar
Subfungsi sintaksis pada kalimat nomina yang menerangkan mubtada, seperti kata
)ِ ٌ ھَ) pada ( ِ ٌ ھَ fٍ
ْ G َ Nُّ "ُ ). Fungsi ini sepadan dengan istilah predikat dan rema.
Khabariyyah
Jenis kalimat yang maknanya menginformasikan sesuatu kepada pihak lain dengan
menetapkan keterkaitan antara mubtada’ dan khabar, dan antara fi’il dan fâ’il. Konsep
ini sepadan dengan kalimat deklaratif.

Maf’ûl
Fungsi sintaktis yang melengkapi informasi pada kalimat verbal (jumlah fi’liyah)
dengan verba transitif, seperti kata ( حََ3ِّ ا) pada ( حََ3ِّ ا Nُ )ِ ُ ْ 3 يْ Iَّ ِ ا ( وَھُ َ ). Istilah ini
berpadanan dengan istilah objek.
Ma’rifat
Setiap kata yang menunjukkan kejelasan makna.
Muannats
Setiap kata yang dikategorikan perempuan, baik orang, binatang ataupun tempat dan
benda dengan tanda-tanda khusus.
Mubtada
Subfungsi sintaktis yang berkategori nomina dan terdapat pada kalimat nominal yang
merupakan pokok pembicaraan, seperti kata ( للهُ◌َ) pada (ُi gُ %َ ْ 3 وَ hِ ُ %>َ ْ 3 وَللهُ ). Konsep
ini sepadan dengan istilah subjek dan tema.
Mudzakkar
Setiap kata yang dikategorikan laki-laki, baik orang, binatang ataupun tempat dan
benda dengan tanda-tanda khusus.
Muhassinât lafzhiyyah
Bagian dari ilmu Badi’ yang mengkaji kalâm dari sisi keindahan bunyi.
Muhassinât ma’nawiyyah
Bagian dari ilmu Badi’ yang mengkaji kalâm dari sisi keindahan makna.
Musnad
Fungsi sintaksis yang merujuk pada kata, frase atau klausa yang menerangkan musnad
ilaih, yang ditempati oleh berbagai jenis verba dan nomina yang berfungsi sebagai
khabar. Istilah ini berpadanan dengan predikat.
Musnad ilaih
Fungsi sintaksis yang merujuk pada kata, frase atau klausa yang merupakan pokok
pembicaraan dalam sebuah kalimat, yang diisi oleh fa’il, naib fa’il dan mubtada yang
berkategori nomina. Istilah ini berpadanan dengan subjek.
Nahyi
Jenis kalimat yang maknanya melarang pihak lain melakukan sesuatu dengan
menggunakan kata sarang prohibitatif. Menurut kaidah Ushul Fiqh dan Balâghah,
tuturan ini dikemukakan oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang
yang lebih rendah kedudukannya, seperti ( اتٌ (َ للهِ أَ ْ Nِ
ِ ْ %) َ ِ ْ < Nَ ُ F>ُ ْ 3 &ْ ِ َ ا(ُ ْ (ُ ْ >َ B .(وَ
Nâ’ib Fâ’il
Subfungsi sintaktis yang berfungsi mengganti fâ’il pada kalimat verba pasif, seperti
kata (َ/َُ3 آ) pada kalimat (َ/َُ3 آ ِ
َ ْ , َ *َ Fُ ْ إِذَا ). Istilah ini berpadanan dengan subjek.
Nakirah
Setiap kata yang menunjukkan ketidakjelasan makna, seperti sebuah buku.
Negatif
Jenis kalimat yang maknanya meniadakan hubungan antara subjek dan predikat
dengan menggunakan berbagai jenis kata sarana negasi sesuai dengan makna yang
ingin disampaikan.
Taukîd
Jenis kalimat yang menyatakan kesungguhan dengan menggunakan kata atau huruf
yang berfungsi menguatkan, seperti ( ٌ
ِ ْ %َ َ Iِ ٍ _َ (َ ْ 3 ْ Lِ ِ ُ ْ Lَّ (إنَّ رَ
Tasyri’
Perundang-undangan dalam Islam yang meliputi akidah, ibadah dan syari’ah
gaya bahasa
Sebutan gaya bahasa dalam bahasa Arab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar