tafsir:::
Penjelasan dari para Mufassir yang sangat harus diperhatikan dibawah
ini adalah satu bukti lagi, bahwa Allah tidak disifati dengan berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain, mari kita perhatikan:
﴿ ثُمَّ دَنا فَتَدَلَّى (8) فَكانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى﴾
“Maka kemudian dia mendekat, maka semakin bertambah dekat(8) Maka
jadialah dia dekat sedekat dua ujung busur anak panah atau lebih dekat
lagi (9)”
Dalam Tafsir الطبري (ت 310 هـ) في “جامع البيان في تأويل القرآن” مَا نَصُّه :
“يَقُولُ تَعالَى ذِكْرُهُ: ثُمَّ دَنَا جِبْرِيلُ مِن مُحَمَّدٍ صَلّى الله علَيه وسَلَّمَ فتَدَلّى إليه”.
“Allah berfirman dalam sabdaNya: Maka dekatlah Jibril dari Muhammad
صَلّى الله علَيه وسَلَّمَ dan semakin mendekatlah Jibril kepadanya
(Muhammad صَلّى الله علَيه وسَلَّمَ )”
Berkata pula ابن عطِيّة الأندلسي (ت 542 هـdalam kitabnya ketika
memberikan catatan kaki pada kalimat “Dana” (دنا)Dengan mengatakan
مَعناهُ “دَنا الرَبُّ”: (“Tuhan mendekat”)
”أي دَنَا سُلْطانُه ووَحْيُهُ وقَدَرُه لا الانْتِقَالِ، وهذِه
الأَوْصَافُ مُنْتَفِيَةٌ في حَقِّ اللهِ تَعالَى. والصَحِيحُ عِنْدِي أنَّ
جَمِيعَ ما في هذِه الآياتِ هو مَعَ جِبْريلَ، بدَلِيلِ قولِه: ﴿وَلَقَدْ
رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرى﴾ فإنَّ ذَلِكَ يَقْضِي بِنَزْلَةٍ مُتَقَدِّمَةٍ
(أي أن يَكُون قَبلَ ذَلِكَ رؤيَةٌ أُولى)، وما رُوِيَ قَطُّ أنَّ
مُحَمّدًا رَأَى رَبَّهُ قَبْلَ لَيْلَةِ الإسراءِ“.
“Maksudnya yang mendekat adalah KerajaanNya, wahyuNya, dan
DerajatNya, tidak dalam pengertian berpindah, dan sifat berpindah ini
ditiadakan dalam Hak Allah, yang benar menurut pendapatku sesungguhnya
semua yang terdapat dalam ayat ayat ini adalah Nabi beserta Jibril
dengan bukti ayat وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرى (Dan sesungguhnya
Nabi telah melihat bentuk Jibril yang asli di tempat yang lain), maka
ini menjadi bukti sesuai dengan tempat yang dahulu (maksudnya sebelum
itu telah terjadi penampakan yang pertama) dan tidak pernah diriwayatkan
bahwa Nabi telah melihat Allah sebelum terjadi malam Isro”
Demikian juga apa yang telah dikatakan Ibnul Jauzy dalam زاد المسير
في عِلم التفسير ketika memberikan komentar atas orang yang mengatakan إن
“دَنا” مَعناهُ “دَنا الرَبُّ” (ketika yang dimaksud mendekat itu adalah
mendekatnya Tuhan):
“وقَد كَشَفْتُ هذا الوَجْهَ في كِتابِ الْمُغْنِي وبَيَّنْتُ أنه
لَيْسَ كمَا يَخْطُرُ بالبَالِ مِن قُرْبِ الأَجْسَامِ وقَطْعِ
الْمَسَافَةِ، لأنَّ ذَلِكَ يَخْتَصُّ بالأَجْسَامِ، واللهُ مُنَزَّهٌ عَن
ذَلِكَ”.
“Dan aku telah memberikan penjelasan yang gambling sesi ini dalam
kitab Al Mughny, dan aku telah menjelaskannya bahwa sesungguhnya (jika
yang mendekat itu adalah Tuhan kepada Muhammad) itu bukanlah seperti apa
yang terlintas dalam benak tentang dekatnya jisim dan jarak tempuh,
karena hal itu husus bagi jisim, maka Allah Maha Suci dari semua itu”
Nah ini adalah satu bukti lagi bahwa para pakar dibidang Tafsir
sesungguhnya mereka menafikan segala bentuk penyerupaan baik dalam
Sifat, perbuatan dan DzatNya, dan ini juga menjadi bukti bahwa Allah
tidak disifati dengan berpindah dari suatu tempat ketempat yang lain
seperti ketika menyikapi kabar TurunNya Allah di Langit pertama Dunia.
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar